Oleh : ABDUL HAMID AL BILALY
SYUBHAT
KEENAM: IA MASIH BELUM DEWASA
Syubhat
ini banyak beredar dikalangan orang tua serta sebagian akhawat yang tidak
berhijab. Sebenarnya anak-anak tersebut sudah memiliki niat untuk memakai
hijab, tetapi kemudian ditunda karena syubhat ini. Karena itu dalih ini lebih
pantas disebut hawa nafsu dari pada syubhat.
Kebanyakan
mereka berkata: jangan sampai melarangnya menikmati kehidupan. Dia toh
masih belum dewasa. Dia masih senang memakai pakaian yang indah, bersolek
dengan berbagai macam make up serta masih suka menampakkan
kecantikannya. Semua itu membuatnya lebih berbahagia dan menikamati hidup.
Kenapa
kita melarang dan menghalangi kebahagiaan justru pada saat umur mereka masih
relatif sangat muda? Kalau kita terlanjur ketinggalan kereta, mengapa kita
membuatnya pula ketinggalan kereta dengan begitu tergesa-gesa? (Maksudnya jika
ia menyuruh anak putrinya memakai hijab sejak dini).
Menurut
pendapat mereka, masa belum dewasa berlangsung hingga anak berumur dua puluh
tahun. Karenanya, meskipun ada gadis yang sudah datang bulan pada umur tiga
belas tahun, dia masih dianggap anak-anak.
1.
Nasihat untuk para
wali:
Sesungguhnya
para wali baik bapak atau ibu yang mencegah anak putrinya berhijab, dengan
dalih karena masih belum dewasa, mereka memiliki tanggung-jawab yang besar di
hadapan Allah pada hari kiamat.
Ketika
seorang gadis mendapatkan haidh, seketika itu pula ia wajib berhijab, menurut
syariat. Jika wali gadis itu melarangnya berhijab, maka dia mendapat dosa yang
besar, dan Allah akan menanyakan hal itu pada hari kiamat. Allah berfirman:
“Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian)
karena sesungguhnya mereka akan ditanya.”
(QS. Ash Shaaffaat: 24).
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Masing-masing kamu adalah pemimpin dan
masing-masing kamu akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” ([1]).
Seorang
ayah adalah pemimpin pertama dalam rumah tangga, pada hari kiamat dia akan
ditanya tentang masing-masing orang yang ada di bawah kepemimpinannya.
Setiap
ayah hendaknya bertanya kepada diri mereka sendiri: “betapa banyak para pemuda
yang tergoda oleh anak putrinya? Seberapa jauh putrinya menyebabkan penyimpangan
para pemuda?
2.
Ungkapan cinta untuk
anak-anak putri
Allah
sebagai saksi, betapa kami amat mengkhawatirkan dirimu akan mendapat siksa
Allah. Kami begitu ingin menyelamatkanmu dari segala bahaya yang akan
menimpamu, baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah kewajiban seorang muslim
kepada saudaranya muslim yang lain.
Di
antara bahaya yang akan menimpa ukhti yang tidak berhijab, baik di dunia maupun
di akhirat, adalah seperti disebutkan Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam dalam sabdanya:
“Akan ada di akhir umatku, kaum laki yang
menunggang pelana (seperti layaknya kaum lelaki) mereka turun di depan
pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas
kepala mereka (terdapat) sesuatu seperti punuk onta yang lemah
gemulai.Laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat” ([2])
.
Wahai
ukhti yang tidak berhijab! Tahukah engkau makna laknat? Laknat artinya
dijauhkan dari rahmat Allah Ta’ala.
Dalam
hadits tadi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam memerintahkan setiap muslim, agar melaknat tipe wanita seperti
yang telah disebutkan. Yaitu mereka yang mengenakan pakaian di tubuh mereka
tapi tidak sampai menutup auratnya, sehingga seakan–akan mereka telanjang. Dalam
hadits lain Rasulullah r bersabda:
“ Dua kelompok termasuk penghuni neraka, aku
(sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu orang-orang yang membawa cemeti
seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia, dan para wanita yang
berpakaian (tetapi) telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggak- lenggok, kepala
mereka (ada sesuatu) seperti punuk onta yang bergoyang-goyang. Mereka tentu
tidak masuk surga, bahkan tidak mendapatkan baunya, dan sesungguhnya bau surga
itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian”. (HR Muslim, No: 2128).
Dalam
hadits tersebut terdapat sifat-sifat secara rinci tetang golongan wanita ini,
yaitu:
1.
Mengenakan sebagian
pakaian, tetapi dia menyerupai orang telanjang, karena sebagian tubuh mereka
terbuka dan itu mudah membangkitkan birahi laki-laki, seperti paha, lengan,
rambut, dada, dan lain-lainnya. Juga pakaian yang tembus pandang atau yang amat
ketat, sehingga membentuk lekuk–lekuk tubuhnya, maka ia seperti telanjang, meski
berpakaian.
2.
Jalannya
lenggak-lenggok dan bergoyang sehingga membangkitkan nafsu birahi.
3.
Kepalanya tampak
lebih tinggi, karena ia membuat seni hiasan dari bulu atau rambut sintesis,
karena tingginya ia seperti punuk onta.
Hadits
tersebut juga menjelaskan hakikat golongan wanita yang tidak masuk surga,
bahkan sekedar mencium bau wanginyapun tidak, padahal rahmat Allah meliputi
segenap langit dan bumi. Belum lagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh kaum muslimin agar melaknat
mereka: “laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka adalah wanita terkutuk”.
Kami
tidak menginginkan, selain kebaikan bagi anda. Kekhawatiran bagi diri anda,
mendorong kami berharap dari lubuk hati kami yang paling dalam, untuk
menjauhkan anda dari segala yang tidak disenangi. Semoga Allah mengisi hati
anda dengan cahaya-Nya yang tidak pernah
padam, lalu anda menang dalam pertarungan melawan setan jin dan manusia,
selanjutnya anda berketepatan melepaskan jeratan dan memerdekakan diri dari
tawanan hawa nafsu, menuju alam kebebasan, kemuliaan, kehormatan, ketenangan
dan alam kesucian.
3.
Apakah anda menjamin
umur masih panjang?
Wahai
ukhti yang tidak berhijab! Engkau tidak mau berhijab dengan dalih masih belum
dewasa, apakah engkau dapat menjamin umurmu masih beberapa saat? Apakah engkau
tahu, atau seseorang mengabarkan kepadamu tentang kapan engkau bakal mati?
Jika
tidak, maka boleh jadi kematian akan menjemputmu setelah setahun, sebulan,
seminggu, sehari, sejam, atau sedetik kemudian. Semua itu serba mungkin, selama
kita tidak tahu ajal kita akan datang.
Wahai
ukhti, kematian tidak hanya mengetuk pintu orang yang sakit, tidak pula orang
yang lanjut usia saja, tetapi juga orang-orang yang sehat wal'afiat, orang
dewasa, pemuda, bahkan bayi yang masih menetek di pangkuan ibunya, banyak
contoh yang tidak bisa dipaparkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar